TERGODA NARASI "NASAB TERPUTUS"

TERGODA NARASI "NASAB TERPUTUS"
Photo by Unsplash.com

Meski tahu pandangan dan sikap saya tentang posisi dzuriyah sejak dulu, beberapa teman terlihat mulai tergoda untuk "menitipkan kedengkian" dalam status sotoy dan comment serampangan seputar kegaduhan nasab.

Karena tanggungjawab keagamaan saya dituntut untuk tak lelah mengulang pandangan saya dengan harapan dipahami dan diimplementasikan dalam sikap. Yang terbaru sebagai berikut :

Antara Dzurriyyah dan Abu Lahab

Dzuriyah atau keturunan Nabi, yang mengaku asli maupun divonis palsu, yang hidup saat ini tidak lebih dekat secara biologis dari Abu Lahab, paman Nabi yang secara hierarkis mendekati posisi ayah. Namun hubungan biologis itu tidak sedikitpun mengurangi wibawa hukum. Allah bahkan menurunkan wahyu yang secara spesifik mengecam Abu Lahab dan diabadikan wahyu itu dengan namanya "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa;," agar dijadikan sebagai peringatan abadi bahwa hubungan teologis tak bisa dianulir oleh hubungan biologis.

Silakan mengaku cucu Nabi atau malaikat sekalipun, agama ini milik Allah, bukan milik Muhammad SAW sebagai individu, apalagi lainnya.

Bila yakin mereka sebagai dzurriyah, tak perlu menyanjung mereka. Terimalah keragaman mereka sebagai fakta niscaya. Bila yakin mereka bukan dzurriiyyah, jangan injak-injak mereka. Perlakukan setiap individu sebagai manusia dan hormatilah sesuai perilakunya.

Bila "terpaksa" (bawaan) mendengki, pilihlah target yang layak didengki.

Read more